Friday, May 15, 2009

Khalifah Di Bumi

KHALIFAH DI BUMI
Oleh: Mukhlis Nadwi

Sejarah Pertanyaan Malaikat dan Jawaban Allah
Dan ingatlah! Ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menjadikan Khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (Khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesunggunya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui” ( Q.S Al-Baqarah: 30)

Secara mendetail ayat di atas ditafsirkan sebagai berikut: Allah berfirman: Dan ingatlah! hai Muhammad serta ceritakanlah kepada ummatmu tentang cerita di saat ketika Aku berfirman kepada para malaikat “Sesungguhnya Aku akan menjadikan Khalifah di muka bumi”. Kemudian malaikat bertanya: Ya Allah, mengapa Engkau jadikan sosok khalifah itu dari jenis manusia yang nantinya mereka akan membuat kerusakan (maksiat) dan pertumpahan darah (saling berbunuhan) sedangkan kami para malaikat-Mu selalu bertasbih dengan memuji dan mensucikanMu? Allah menjawab: Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui atas pengangkatan khalifah di muka bumi dan kalian tidak mengetahui apa sebenarnya tujuanKu dan hikmah dari semua ini.

Berangkat dari pertanyaan para malaikat ulama tafsir berpendapat bahwa Allah sebelum menciptakan sesuatu maka Allah terlebih dahulu memberitahukannya kepada para malaikat. Seperti pengangkatan Adam sebagai khalifah maka Allah terlebih dahulu memberitahukan bahwa Dia akan menciptakan dan menjadikan sosok Adam sebagai khalifah. Dan Allah telah menjadikan sifat malaikat itu bahwa mereka tidak pernah mendahului perkataan Allah atau tidak pernah menanyakan sesuatu apapun sebelum Allah mengizinkannya. Oleh karena Allah sebelum menciptakan Bani Adam di muka bumi, Allah terlebih dahulu memberitahukan tentang pembuat kerusakan (maksiat) dan pertumpahan darah di bumi itu akan terjadi.


Terhenti sampai pemberitahuan ini, malaikat pun bertanya, apa tujuan, maksud dan hikmah dari penciptaan dan pengangkatan Adam dan anak cucunya sebagai khalifah sedangkan malaikat adalah makhluk yang lebih dulu diciptakan dari pada Adam dan selalu patuh, tunduk serta bertasbih dengan memuji dan mensucikan Allah?. Pertanyaan malaikat ini tidak berdimensi ironi, iri dan dengki. Sedikit pun malaikat tidak menyimpan rasa protes dan menentang Allah, namun secara ‘polos’ dan sama sekali tidak mengetahuinya sehingga pertanyaan itu disampaikan.

Tetapi, melirik pertanyaan malaikat ini membuat para ulama tafsir berbeda pandangan dalam mentafsirkannya. Ada yang berpandangan bahwa pertanyaan malaikat ini seolah-olah dengan sedikit pengetahuan yang mereka miliki mereka bertanya kepada Tuhan; Akankah Allah memandatkan khalifahNya makhluk pelaku kemungkaran? Sementara khalifah itu sendiri diterjemahkan sebagai sosok yang membawa ajaran Allah dan wakil atau utusan Allah dalam menyerukan segala hukum-hukum Allah di muka bumi. Mengapa tidak dari malaikat yang selalu tunduk dan tidak pernah melakukan kemungkaran yang seharusnya diangkat menjadi khalifah?

Pendapat lain mengatakan, malaikat bertanya kepada Allah, “ Mengapa Adam dan anak cucunya yang dijadikan sebagai khalifah di muka bumi sedangkan mereka melakukan maksiat dan pertumpahan darah? Hal ini seolah-olah malaikat memahami dengan sedikit ilmu yang mereka miliki bahwa jenis manusia itu memiliki sifat dan tabiat buruk seperti membuat kerusakan dan saling membunuh. Atau, manusia adalah salah satu dari jenis ciptaan-cipataan Allah yang membuat kemungkaran. Dan seolah-seolah malaikat memahami dari kata khalifah itu yang menjadi pembeda antara malaikat dan manusia. Malaikat adalah makhluk yang tidak pernah mungkar dan selalu patuh sedangkan manusia sebaliknya.

Dari beberapa pandangan para ulama tafsir di atas dapatlah disimpulkan bahwa sebenarnya pertanyaan malaikat itu timbul karena ketidaktahuan mereka dari maksud dan tujuan Allah mengangkat Adam dan anak cucunya sebagai khalifah. Malaikat juga ingin meminta petunjuk Allah, keterangan Allah dan hikmah atas tujuan Allah itu dalam menjadikan Adam dan anak cucunya sebagai Khalifah.

Jawaban Allah SWT dari Pertanyaan Malaikat
Ulama tafsir banyak berpendapat bahwa jawaban Allah dalam ayat: “Innii a’lamu maalaa ta’lamuun”. Dapat ditafsirkan sebagai berikut :
“Aku Maha Mengetahui sesuatu masalah yang tepat dan bagus pada penciptaanKu yang kalian tidak mengetahuinya sama sekali. Hai malaikat, bahwasannya bertempat tinggal di langit itu lebih pantas buat kalian dan lebih baik.”

“Hai malaikat, sesungguhnya bagiKu ada hikmah yang terperinci tentang penciptaan manusia. Dan Sungguh Aku Maha Mengetahui dari keberadaan Iblis di antara kalian, dan tidaklah sama sifat Iblis dengan kalian.”

“Maksud dan tujuanKu menjadikan Adam sebagai Khalifah di bumi karena Adam akan membawa amanahKu dalam menyeru perintah/hukum-hukum Allah dan mencegah kemungkaran di muka bumi. Dan dari anak cucuk adam ini pula para utusan-utusanKu akan meneruskannya sepeninggalan Adam.

Dari jenis manusia ini akan didapati padanya golongan Nabi dan Rasul, Shodiqin, Sholihin, ahli-ahli Ibadah, Mujahidiin, para Wali, Muqorrabin, Alim Ulama, Khosyi’in dan para pencinta kepadaKu yang mengikuti utusan-utusanKu Sedangkan pembuat kerusakan dan pertumpahan darah yang dimaksud adalah dari golongan Jin. Sebab sebelum Allah menciptakan Adam dan menempatkannya di bumi, Jenis jin terlebih dahulu diturunkan Allah dan menempati bumi sedang mereka membuat kerusakan dan saling bunuh-membunuh.

Ibnu Jarir mentakwilkan: Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan di bumi itu khalifah (pengganti) dariKu dan mereka mewakilkan beberapa perkara, diantaranya:

1. Tentang berhukum atau bertindak adil dan bijaksana sesama ciptaanKu dan khalifah itu adalah Adam dan siapa saja yang menggantikan posisinya dalam ketaatan kepadaKu.

2. Tentang berhukum atau berlaku adil antar sesama khalifah-khalifah Allah lainnya. Sedangkan pembuat kerusakan (maksiat) dan pertumpahan darah itu bukanlah kebenaran sebagai khalifah dan juga bukan tergolong khalifah-khalifah Allah. Apakah pantas Aku mengamanahkan fungsi kekhalifahan itu kepada sosok manusia yang berbuat kezhaliman dan kemungkaran?

3. Siapa saja yang meneruskan titah Adam sebagai khalifah dari satu periode ke periode yang lain, mereka bukanlah dari golongan malaikat.

4. Ibnu Abbas berkata: Yang pertama tinggal di bumi adalah jenis jin kemudian mereka membuat kerusakan (maksiat) dan pertumpahan darah antara satu sama lainnya.

5. Ciptaan Allah hanya malaikat dan bumi namun di bumi belum ada penghuni maka diturunkanlah Adam sebagai penghuninya.

6. Allah ciptakan malaikat hari Rabu, Jin hari Kamis, Adam hari Jum’at. Maka berbuat kufurlah jenis Jin. Dan malaikat diturunkan ke bumi maka jin pun saling berbunuh-bunuhan, maka terjadilah kerusakan (maksiat) di bumi oleh karena itulah malaikat bertanya “Apakah Engkau akan jadikan manusia sebagai Khalifah di bumi, orang-orang yang akan membuat kerusakan sebagaimana jin membuat kerusakan di bumi dan pertumpahan darah?